DAMPAK PENGGUNAAN POLDER DAN SISTEM DRAINASE MODERN DALAM MENGATASI BENCANA BANJIR

DAMPAK PENGGUNAAN POLDER DAN SISTEM DRAINASE MODERN DALAM MENGATASI BENCANA BANJIR

Bagikan


Posted

Image Description

Syandri Yardi S.E

Administrator


Informasi

Artikel
Kamis, 05 Desember 2024

DAMPAK PENGGUNAAN POLDER DAN SISTEM DRAINASE MODERN DALAM MENGATASI BENCANA BANJIR

Dampak Penggunaan Polder dan Sistem Drainase Modern dalam Mengatasi Bencana Banjir

by : Yuni Lestari S.Sos 

Banjir adalah salah satu bencana alam yang kerap melanda banyak daerah di Indonesia, terutama pada musim hujan. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan polder dan sistem drainase modern telah menjadi pilihan strategi mitigasi yang penting. Polder dan drainase modern memungkinkan pengelolaan air secara efektif untuk mengurangi dampak banjir dan mengendalikan genangan air. Berikut adalah beberapa dampak positif dari penggunaan kedua sistem ini dalam penanganan banjir di Indonesia:


1.Mengurangi Risiko Banjir di Daerah Dataran Rendah

   Polder adalah sistem yang berfungsi untuk mengelola air di area yang berada di bawah permukaan air laut atau di wilayah dataran rendah. Dengan menggunakan polder, air yang datang dari hujan atau rob (pasang laut) dapat ditampung di kolam penampungan (reservoir) dan kemudian dipompa keluar ke sungai atau laut. Hal ini mencegah air tergenang di permukiman dan mengurangi risiko banjir di area rendah.

 2.Mengendalikan Debit Air Hujan dengan Lebih Efektif

   Sistem drainase modern menggunakan teknologi yang lebih canggih dan perencanaan matang, sehingga mampu mengatur aliran air secara efisien. Drainase modern dilengkapi dengan jaringan saluran yang terhubung ke sungai atau waduk, yang membantu mengalirkan air hujan ke tempat yang aman. Dengan drainase modern, jumlah air yang terserap dan tersalurkan menjadi lebih optimal, mengurangi genangan di jalan-jalan perkotaan yang sering kali menghambat aktivitas warga.


3.Menurunkan Tingkat Kerusakan Infrastruktur dan Properti

Banjir sering kali menyebabkan kerusakan pada jalan, gedung, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Dengan adanya polder dan drainase modern, genangan air yang berpotensi merusak infrastruktur dapat diminimalisir. Contohnya, dengan mencegah air mencapai area pemukiman, kerusakan rumah warga bisa berkurang, dan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan bisa tetap berfungsi setelah hujan lebat.


4.Mengurangi Risiko Penyakit yang Disebabkan oleh Genangan Air

   Air yang menggenang akibat banjir dapat menjadi tempat berkembang biaknya berbagai jenis penyakit, seperti demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit kulit. Dengan drainase modern dan sistem polder yang efisien, genangan air dapat dihilangkan lebih cepat, sehingga meminimalkan risiko penyebaran penyakit di kalangan warga. Ini meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menurunkan beban fasilitas kesehatan di daerah terdampak.


5.Meningkatkan Keamanan dan Kenyamanan Warga

   Penggunaan polder dan sistem drainase modern memberikan dampak positif dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga. Ketika infrastruktur ini berfungsi dengan baik, warga dapat merasa lebih aman dan nyaman saat musim hujan tiba karena tahu bahwa lingkungan mereka lebih terlindungi dari potensi banjir. Selain itu, aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat bisa tetap berjalan normal tanpa gangguan berarti akibat genangan air.


6.Meningkatkan Estetika Perkotaan dan Lingkungan

   Sistem drainase modern sering kali didesain sedemikian rupa sehingga menyatu dengan lingkungan perkotaan secara estetis. Saluran air, kolam retensi, atau danau buatan yang menjadi bagian dari sistem polder bisa menjadi area rekreasi atau ruang terbuka hijau. Selain mengendalikan banjir, sistem ini juga menambah keindahan kota dan menyediakan ruang publik yang nyaman bagi warga.


7.Mengurangi Beban dan Biaya Penanggulangan Banjir di Masa Depan

   Pembangunan polder dan sistem drainase modern memang membutuhkan biaya awal yang besar, namun dalam jangka panjang, keduanya bisa menghemat biaya penanggulangan banjir yang rutin. Dengan adanya infrastruktur yang mampu mengontrol air, daerah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pemulihan setelah banjir, seperti memperbaiki jalan atau gedung, mengganti properti warga, dan mengatasi krisis kesehatan.

Tantangan dalam Implementasi Polder dan Sistem Drainase Modern

   Meskipun dampaknya sangat positif, implementasi polder dan drainase modern di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, seperti:

   - Biaya Pembangunan yang Tinggi: Sistem ini membutuhkan investasi besar dalam konstruksi dan pemeliharaan, terutama di kota-kota besar.

   - Keterbatasan Lahan: Kota dengan lahan terbatas perlu merancang solusi kreatif agar tetap bisa membangun sistem drainase dan polder yang efektif.

   - Pengelolaan dan Pemeliharaan yang Rutin: Sistem drainase dan polder perlu dipelihara dengan baik agar tetap berfungsi optimal. Penyumbatan akibat sampah atau lumpur bisa menghambat aliran air, sehingga penting untuk rutin membersihkan saluran.

Penggunaan polder dan sistem drainase modern memberikan dampak besar dalam mengurangi risiko banjir di Indonesia. Selain mampu mengendalikan aliran air dengan efektif, infrastruktur ini juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga, menjaga kesehatan, dan meminimalkan kerusakan infrastruktur. Meski begitu, tantangan biaya, lahan, dan pemeliharaan tetap perlu diperhatikan. Dengan perencanaan matang dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kedua sistem ini berpotensi menjadi solusi efektif untuk mengatasi banjir di masa depan.