MENGENAL BENCANA HIDROMETROLOGI
MENGENAL BENCANA HIDROMETROLOGI
Indonesia berada pada garis Khatulistiwa dimana posisi Indoensia hanya mengalami 2 (dua musim) dibandingkan negara lain yakni musim penghujan dan musim kemarau, berdasarkan data dari BMKG musim penghujan dimulai pada Bulan Oktober Hingga Bulan Maret Dimana Puncak Musim Hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024 yaitu sebanyak 385 ZOM (55,08%). Pada musim ini bencana Hidrometrologi dapat mengintai wilayah Indonesia, Bencana hidrometeorologi (bencana alam meteorologi) adalah bencana alam yang berhubungan dengan iklim.
Menurut Edvin Aldrian, pakar meteorogi dan klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional serta ahli di Intergovernmental Panel on Climate Change PBB, penyebab bencana hidrometeorologi di Indonesia adalah masuknya air hangat ke perairan Indonesia. Akibatnya, terjadi pembentukan awan lebih banyak. Fenomena alam ini yang mendorong naiknya intensitas hujan di Indonesia yang membuat musim hujan lebih basar dari sebelumnya. Bencana hidrometeorologi berupa banjir, Tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang, dan kekeringan. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa ancaman bencana hidrometeorologi, iklim, cuaca dan bencana yang berhubungan dengan air seperti topan, kekeringan dan banjir terhitung untuk angka terbesar dari bencana alam di seluruh dunia dan mempengaruhi lebih banyak orang daripada jenis ancaman bencana alam lainnya.
Sumber : Sri Nurhayati Qodriatun, Bencana
Hidrometeorologi Dan Upaya Adaptasi Perubahan Iklim,dalam Info Singkat
Kesejahteraan Sosial Vol. V, No. 10/II/P3DI/Mei/2013. Hal. 9. PusatPengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)